Pendidikan Alternatif bagi Komunitas Pengungsi Rohingya di Malaysia
Abstract
Pengabdian kepada masyarakat merupakan bagian integral dari implementasi Tridarma Perguruan Tinggi yang menekankan pentingnya kontribusi nyata sivitas akademika terhadap kelompok masyarakat yang kurang beruntung. Artikel ini memaparkan sebuah program pengajaran yang dirancang dan dilaksanakan bagi komunitas pengungsi Rohingya di Terengganu, Malaysia. Program ini muncul sebagai respons terhadap terbatasnya akses pendidikan formal yang dialami oleh para pengungsi, serta kebutuhan mendesak akan literasi dasar, kemampuan berkomunikasi, dan keterampilan hidup sehari-hari. Kegiatan ini menggunakan metode pendekatan partisipatif, dengan penekanan pada pembelajaran interaktif yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta. Melalui keterlibatan aktif relawan dan peserta didik, tercipta suasana pembelajaran yang inklusif dan suportif. Hasil dari program ini menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam motivasi belajar, pemahaman literasi dasar, serta keterampilan sosial peserta. Selain itu, program ini juga mempererat relasi antara relawan pengajar dan komunitas pengungsi, membangun empati, serta menumbuhkan kesadaran sosial di kalangan pendidik. Pengabdian ini tidak hanya berdampak positif bagi komunitas Rohingya, tetapi juga menjadi contoh praktik baik yang dapat direplikasi di komunitas pengungsi lain di Malaysia maupun di negara-negara dengan kondisi serupa. Diharapkan, model ini dapat memperluas jangkauan pendidikan inklusif berbasis kemanusiaan.
Full Text:
PDFReferences
Amnesty International. (2017). Caged without a roof: Apartheid in Myanmar’s Rakhine State. https://www.amnesty.org/en/documents/asa16/7484/2017/en/
Ager, A., & Strang, A. (2008). Understanding integration: A conceptual framework. Journal of Refugee Studies, 21(2), 166–191. https://doi.org/10.1093/jrs/fen016
Dryden-Peterson, S. (2011). Refugee education: A global review. UNHCR Policy Development and Evaluation Service. https://www.unhcr.org/research/working/4fe317589/refugee-education-global-review-sarah-dryden-peterson.html
Human Rights Watch. (2020). “An open prison without end”: Myanmar’s mass detention of Rohingya in Rakhine State. https://www.hrw.org/report/2020/10/08/open-prison-without-end/myanmars-mass-detention-rohingya-rakhine-state
Ibrahim, Z., & Ismail, R. (2022). Challenges of access to education among refugee children: A case study of Rohingya community in Malaysia. Pertanika Journal of Social Sciences & Humanities, 30(1), 127–143. https://doi.org/10.47836/pjssh.30.1.08
International Rescue Committee. (2019). Education in emergencies: Why it matters and what we can do. https://www.rescue.org/report/education-emergencies-why-it-matters-and-what-we-can-do
Mohd, M., & Azman, N. (2020). Informal education as an alternative pathway for Rohingya refugees in Malaysia. Journal of Nusantara Studies (JONUS), 5(2), 140–155. https://doi.org/10.24200/jonus.vol5iss2pp140-155
Save the Children. (2020). Barriers to education for Rohingya children in Malaysia. https://resourcecentre.savethechildren.net
UNHCR. (2023). Rohingya emergency. United Nations High Commissioner for Refugees. https://www.unhcr.org/rohingya-emergency.html
Yaacob, A., Noor, N. M. M., & Mohamad, M. (2021). Education for stateless children: The case of Rohingya refugee children in Malaysia. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 11(1), 839–850. https://doi.org/10.6007/IJARBSS/v11-i1/8494
DOI: https://doi.org/10.32509/dianmas.v5i1.5446
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Indexed by:
Recommended Tools :
JURNAL PUSTAKA DIANMAS
Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)
Kampus I, Jl. Hang Lekir I/8 Jakarta Pusat, Indonesia 10270
WA: 085714422271 (Chat Only)
email: pustakadianmas@jrl.moestopo.ac.id








